Adapun beberapa hal tentang adap bertakziah yaitu :
- Bersegera untuk menghibur dan menganjurkan orang yang ditimpa musibah supaya bersabar. Berangkat takziah dengan tenang dan tidak tergesa-gesa. Seorang muslim yang bertakziah sebaiknya memakai baju atau berpakaian rapi dan sopan. Apabila orang yang bertakziah sudah berada di rumah duka/tempat orang yang meninggal, maka kita seharusnya menunjukkan perasaan sedih, tidak boleh tertawa, dan sebaiknya jangan berbicang-bincang dengan orang lain yang terlalu mencolok.
- Memilih kalimat yang tepat untuk disampaikan kepada orang yang ditimpa musibah. Sekiranya memilih kalimat yang berlandaskan dalil tentu lebih baik. Seseorang yang mendengar adanya musibah orang meninggal atau kematian hendaknya mengucapkan Kalimah Tayyibah yang bunyinya "Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rajiun" yang artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya kami akan kembali.
- Mengingatkan orang yang ditimpa musibah tentang keutamaan sabar dan ridho kepada takdir Allah swt. Seorang muslim yang bertakziah hendaknya harus menghibur ashhabul musibah atau keluarga yang mengalami musibah supaya mereka sabar dalam menghapi musibah karena semua manusia pasti akan mengalami yang namanya kematian atau meninggal. Apabila keadaannya memungkinkan, sebaiknya orang yang bertakziah mendekati jenazahnya dan mendoakannya agar dosa-dosanya diampuni oleh Allah Azza Wajalla. Asy-syaukani mengatakan, “buah takziah adalah anjuran untuk kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala supaya pahala dapat diraih.”
- Bertakziah kepada semua yang tertimpa musibah. Terlebih lagi kepada yang tidak mampu menanggungnya seperti anak-anak dan wanita. Namun, jika dikhawatirkan timbul fitnah, hanya mahram saja yang boleh bertakziah kepada wanita.
- Membuat makanan untuk keluarga yang ditimpa musibah, karena telah datang perkara yang menyibukkan mereka.
- Disyariatkan membuat bubur talbinah (makanan yang terbuat dari tepung dicampur madu) untuk yang bersedih. Karena, bubur talbinah dapat menenteramkan hati dan membawa pergi sebagian kesedihan.
- Tidak mengapa beberapa orang bersepakat untuk bertakziah bersama-sama. Bahkan, hal itu lebih baik bagi yang bertakziah dan yang ditakziahi. Yang bertakziah terbantu, yang ditakziahi tidak dibikin capek dan pelaksanaan sunnah pun lebih mungkin. Ini menjadi bagian dari firman Allah subhanahu wa ta'ala, “Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.” (QS. Al-Maidah: 2)
- Bertakziah di hari orang-orang biasa bertakziah dan tidak bertakziah sesudahnya karena bisa memperbarui kesedihan. Kecuali jika orang yang ditimpa musibah masih tampak berduka, maka tidak mengapa ditakziahi.
- Memilih waktu yang tepat untuk bertakziah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar