Mengetahui tentang ciri-ciri seseorang sedang Sakaratul maut sangat penting. kita sangat memerlukannya karena bahagia atau tidaknya seseorang diakhirat nanti juga ditentukan oleh saat-saat ketika seseorang sedang menghadapi ajalnya seperti dikatakan dalam hadits: “Siapa yang akhir ucapannya: “Laa Ilaaha Illallah” dia akan masuk syurga“. Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah, Lihat Shahih Tirmidzi 3/152 dan Shahih Ibnu Majah:2/317.
Seandainya orang yang sedang sakaratul maut itu adalah teman kita, saudara kita atau orang tua kita maka kewajiban kita adalah mentalqinnya.
Jika kita menjumpai seseorang dalam
sakaratul maut, kita dituntut untuk melakukan talqin (bimbingan)
kepadanya dengan kalimah tauhid agar ia tetap dalam keadaan muslim hingga akhir
hayatnya.
Sabda Nabi Muhammad sholallahu alaihi wassalam :
Sabda Nabi Muhammad sholallahu alaihi wassalam :
لَقِّنُوْ
مَوْتَاكُمْ: “لَااِلَهَ اِلَّااللهُ
“Bimbinglah orang yang menghadapi
kematian dengan “laa ilaaha illa allah” (HR
Muslim)
Mengingat pula hadits yang berbunyi:
مَنْ كَانَ
اَخِرُ كَلاَمِهِ “لَااِلَهَ اِلَّااللهُ” دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Barang
siapa di akhir hayatnya sempat mengucapkan “laa ilaaha illa allah”, ia akan
masuk surga” (HR
Bukhari dan Muslim)
Berdasarkan ilmu ciri-ciri orang yang sedang mengalami sakaratul maut dengan kematian normal, bukan karena kecelakaan:
- Nafasnya cepat dan dangkal ...gak mirip orang yang sedang lari marathon... dan agak mendengkur;
- Suhu tubuh tiba-tiba naik diikuti frekuensi denyut jantung yang semakin cepat, lalu kemudian menjadi dingin diikuti menurunnya frekuensi denyut nadi;
- Mengalami perasaan resah dan gelisah yang sangat disertai bercucurannya keringat;
- Tangannya kebiru-biruan, mendinginnya sekujur tubuh yang dimulai dari bagian kaki lalu seluruh tubuh;
- Mulutnya mengeluarkan kata-kata yang paling sering ia katakan. Misalnya, “Allah,,,Akbar” (Ini, kalau dia adalah orang yang rajin berdzikir), atau mengatakan perkataan yang kotor seperti “Anjing”, dan lain-lain;
- Penginderaan dan gerakan menghilang secara berangsur-angsur yang dimulai pada anggota gerak paling ujung khususnya pada ujung kaki, tangan, ujung hidung yang terasa dingin dan lembab;
- Kulit nampak kebiru-biruan kelabu atau pucat;
- Menurunnya tekanan darah, peredaran darah perifer menjadi terhenti dan rasa nyeri bila ada biasanya menjadi hilang. Kesadaran dan tingkat kekuatan ingatan bervariasi tiap individu. Otot rahang menjadi mengendur, wajah pasien yang tadinya kelihatan cemas nampak lebih pasrah menerima.
Melihat batapa sakitnya sakarotul maut maka bagi sseorang yang mengalami sakit keras hendaknya dilakukan hal-hal antara lain :
- Di bimbing agar berbaik sangka kepada Allah subhanahu wa ta'ala, Rasulullah sholallahu alaihi wassalam bersabda : “Jangan sampai seorang dari kamu mati kecuali dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah” selanjutnya Ibnu Abas berkata”Apabila kamu melihat seseorang menghadapi maut, hiburlah dia supaya bersangka baik pada Robbnya dan akan berjumpa dengan Robbnya itu”(HR: Muslim )
- Hendaklah mendo’akannya dan mengucapkan kata-kata yang baik. Dari Ummu Salamah berkata : Rasulullah sholallahu alaihi wassalambersabda: “Apabila kalian mendatangi orang yang sedang sakit atau orang yang hampir mati, maka hendaklah kalian mengucapkan perkataan yang baik-baik karena para malaikat mengamini apa yang kalian ucapkan.”
- Membasahi kerongkongannya dengan air. Karena bisa saja kerongkongannya kering karena rasa sakit yang menderanya, sehingga sulit untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. (Al-Mughni : 2/450 milik Ibnu Qudamah)
Semoga bermanfaat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar