Bagaimana sakitnya sakarotul maut...?
Kita tidak bisa membayangkan, betapa dahsyatnya pertarungan iman
seorang mukmin melawan syetan. Padahal kondisi orang yang sedang sakaratul maut
adalah kondisi yang menyakitkan dan melelahkan. Rasa sakitnya melebihi sayatan
pisau dan pedang, karena ruh dicabut dari segenap penjuru anggota
tubuh. Fase sakaratul maut seringkali di sebutkan oleh Rasulullah sebagai
fase yang sangat berat dan menyakitkan sehingga kita diajarkan do’a untuk
diringankan dalam fase sakarotul maut. Sakarotul maut juga dapat dikatakan
sebagai warming up (pemanasan) kematian.
Karena kematian itu sulit, berat dan
amat sakit maka diperlukan pemanasan. Di samping itu, sebagaimana kehidupan, maka kematian memerlukan tahap yaitu :
- Manusia memerlukan proses dan tahapan kematian
- Manusia memerlukan proses dan tahapan agar bisa memasuki penginapan
- Penginapan yang dimaksud adalah Alam Barzakh, sebuah penginapan yang jauh lebih besar dan sangat berbeda situasi, kondisi dan lingkungannya dengan dua penginapan sebelumnya, yakni perut atau rahim ibu kita dan bumi untuk kehidupan dunia.
Selanjutnya sebagai gambaran betapa dahsyatnya sakarotul maut, kami cantumkan hadits Nabi Muhammad sholallahu alaihi wassalam dibawah ini :
- “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang” (HR Tirmidzi)
- “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar