Dari Hisyam bin Amri Rodhiallahu anhu bertutur, sesuai perang Uhud, banyaklah
yang gugur dari kaum muslimin dan banyak pula prajurit yang luka-luka.
Kemudian kami bertanya, “Ya Rasulullah, untuk menggali lubang bagi
setiap korban tentu berat bagi kami, lalu apa yang engkau perintahkan
kepada kami?” Maka, Rasulullah bersabda “Galilah lubang,
lebarkanlah, perdalamkanlah, baguskanlah, dan kebumikanlah dua atau tiga
mayat dalam satu kubur, dan dahulukanlah di antara mereka, orang yang
paling menguasai al-Qur’an! Maka adalah ayahku satu diantara tiga dari
mereka yang paling banyak menguasai al-Qur’an. Maka ia pun didahulukan.”
Liang lahad lebih utama dari pada syaq, Lahad
artinya liang di sisi kubur arah qiblat, di atasnya ditegakkan batu-batu
bata atau papan-papan kayu, hingga seakan-akan rumah yang beratap.
Sedangkan syaq artinya liang ditengah-tengah kubur untuk tempat mayat,
kelilingnya dipagari dengan batu-batu bata dan diatasnya ditutupi dengan
sesuatu sebagai atap.
Keduanya boleh digunakan, akan tetapi yang lahad
yang lebih utama. Dari Anas bin Malik saw. Berkata:
“Tatkala Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam wafat, di Madinah ada seorang laki-laki yang
dikenal pandai membuat lubang kubur berbentuk lahad dan ada seorang lagi
yang dikenal ahli membuat lubang kubur berbentuk (makam). Para sahabat
berunding, lalu mengatakan, “Sebaiknya kita sholat istikharah, lalu kita
datangkan keduanya, maka mana yang lebih cepat datang, kita tinggalkan
yang lain.” Kemudian para sahabat sepakat memanggil keduanya, ternyata
penggali lubang kubur yang berbentuk lahatlah yang datang lebih dahulu.
Maka kemudian mereka menggali lubang kubur berbentuk lahad untuk Nabi Muhammad Sholallahu Alaihi Wassalam.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar